Pendahuluan
Gangguan sirkulasi spontan merupakan salah satu diagnosis keperawatan kritis yang menggambarkan ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat untuk menunjang kehidupan. Kondisi ini sangat berbahaya karena berhubungan langsung dengan fungsi vital organ seperti jantung, otak, dan ginjal.
Dalam praktik keperawatan, pengenalan dini terhadap tanda dan gejala gangguan sirkulasi spontan menjadi sangat penting agar tenaga kesehatan dapat memberikan intervensi cepat untuk mencegah komplikasi fatal seperti henti jantung atau kegagalan organ multipel.
Definisi Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan sirkulasi spontan adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat untuk menunjang kehidupan. Akibatnya, aliran darah ke organ vital menjadi tidak optimal sehingga suplai oksigen dan nutrisi terganggu. Dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), kondisi ini dikodekan sebagai D.0007.
Penyebab (Etiologi)
Penyebab gangguan sirkulasi spontan dapat berasal dari berbagai faktor yang memengaruhi sistem kardiovaskular, antara lain:
- Abnormalitas kelistrikan jantung – seperti aritmia letal atau gangguan konduksi listrik jantung.
- Abnormalitas struktur jantung – misalnya adanya kelainan anatomi pada katup atau dinding jantung.
- Penurunan fungsi ventrikel – melemahnya kontraksi ventrikel sehingga sirkulasi darah tidak efektif.
Gejala dan Tanda Mayor
1. Subjektif
- Pasien tidak berespon terhadap rangsangan.
2. Objektif
- Frekuensi nadi kurang dari 50 kali/menit atau lebih dari 150 kali/menit.
- Tekanan darah sistolik kurang dari 60 mmHg atau lebih dari 200 mmHg.
- Frekuensi napas kurang dari 6 kali/menit atau lebih dari 30 kali/menit.
- Tingkat kesadaran menurun atau tidak sadar.
Gejala dan Tanda Minor
1. Subjektif
Tidak tersedia data subjektif minor pada diagnosis ini.
2. Objektif
- Suhu tubuh kurang dari 34,5°C.
- Tidak ada produksi urin selama 6 jam.
- Saturasi oksigen (SpO₂) kurang dari 85%.
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia letal seperti:
- Ventricular Tachycardia (VT)
- Ventricular Fibrillation (VF)
- Asistol
- Pulseless Electrical Activity (PEA)
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia mayor seperti:
- AV block derajat 2 tipe 2
- AV block total
- Takiaritmia atau bradiaritmia simptomatik
- Supraventricular Tachycardia (SVT)
- Ventricular Extrasystole (VES)
- ETCO₂ kurang dari 35 mmHg.
Kondisi Klinis yang Terkait
Gangguan sirkulasi spontan sering kali ditemukan bersamaan dengan berbagai kondisi medis serius, antara lain:
- Henti jantung
- Bradikardia
- Takikardia
- Sindrom koroner akut
- Gagal jantung
- Kardiomiopati
- Miokarditis
- Disritmia
- Trauma berat
- Perdarahan masif (misalnya ruptur aorta atau perdarahan intrakranial)
- Keracunan dan overdosis obat
- Tenggelam
- Emboli paru
Kesimpulan
Gangguan sirkulasi spontan adalah kondisi kritis yang membutuhkan penanganan segera. Identifikasi dini terhadap tanda-tanda vital seperti nadi, tekanan darah, kesadaran, dan hasil EKG sangat penting dalam mencegah henti jantung atau kematian mendadak.
Tenaga keperawatan memiliki peran penting dalam deteksi awal, intervensi cepat, dan pemantauan ketat terhadap pasien dengan risiko gangguan sirkulasi spontan untuk memastikan sirkulasi tetap adekuat dan organ vital terjaga fungsinya.

Posting Komentar untuk "Gangguan Sirkulasi Spontan - SDKI"