Risiko Penurunan Curah Jantung - SDKI

Risiko Penurunan Curah Jantung: Penyebab, Faktor Risiko, dan Kondisi Klinis

Penurunan curah jantung merupakan salah satu gangguan penting dalam sistem kardiovaskular yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi. Memahami kondisi ini sangat penting dalam konteks kesehatan jantung, karena curah jantung yang menurun dapat menjadi tanda adanya gangguan serius pada fungsi pemompaan jantung. Pengetahuan mengenai faktor risiko dan kondisi klinis terkait membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan dini.

Definisi

Risiko penurunan curah jantung adalah kondisi di mana seseorang berisiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke organ vital dan mengganggu keseimbangan fungsi tubuh.

Faktor Risiko

  • Perubahan afterload
  • Perubahan frekuensi jantung
  • Perubahan irama jantung
  • Perubahan kontraktilitas
  • Perubahan preload

Kondisi Klinis yang Terkait

  • Gagal jantung kongestif
  • Sindrom koroner akut
  • Gangguan katup jantung (stenosis/regurgitasi aorta, pulmonalis, trikuspidalis, atau mitralis)
  • Atrial/ventricular septal defect
  • Aritmia

Kesimpulan

Risiko penurunan curah jantung merupakan kondisi yang harus diwaspadai karena berpotensi menyebabkan gangguan fungsi vital tubuh. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, terutama pada pasien dengan penyakit jantung. Pemantauan fungsi jantung secara rutin serta penerapan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga keseimbangan sistem sirkulasi darah dan mencegah penurunan curah jantung yang berbahaya.

Sumber: Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 2017.

Posting Komentar untuk "Risiko Penurunan Curah Jantung - SDKI"