Laporan Pendahuluan Penyakit Gagal Ginjal Kronis

Laporan Pendahuluan Penyakit Gagal Ginjal Kronis | Nerspedia

Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dijumpai di pelayanan keperawatan dan kedokteran. Pemahaman mendalam mengenai penyakit ini penting untuk mendukung praktik asuhan keperawatan yang aman, efektif, dan berorientasi pada kebutuhan pasien.

1. Pengertian Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen selama lebih dari tiga bulan, ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) di bawah 60 mL/menit/1,73 m2 (Kemenkes RI, 2021). Ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dan mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, serta asam-basa tubuh.

Menurut World Health Organization (WHO), gagal ginjal kronis termasuk dalam penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap morbiditas dan mortalitas global.

2. Etiologi / Penyebab

Penyebab utama gagal ginjal kronis dapat dibagi menjadi beberapa kelompok:

  • Penyakit sistemik: seperti diabetes melitus dan hipertensi (menyebabkan nefropati diabetik dan nefrosklerosis hipertensif).
  • Penyakit ginjal primer: misalnya glomerulonefritis kronis, pielonefritis kronis, dan penyakit ginjal polikistik.
  • Obstruksi saluran kemih kronis: akibat batu ginjal, pembesaran prostat, atau striktur uretra.
  • Toksin dan obat-obatan: paparan logam berat, obat nefrotoksik seperti aminoglikosida dan NSAID jangka panjang.

3. Patofisiologi

Kerusakan ginjal yang berlangsung lama menyebabkan hilangnya nefron fungsional secara progresif. Nefron yang tersisa mengalami hiperfiltrasi kompensatorik untuk mempertahankan fungsi ginjal, namun mekanisme ini justru meningkatkan tekanan intraglomerulus dan mempercepat kerusakan jaringan ginjal.

Penurunan fungsi filtrasi glomerulus menyebabkan akumulasi produk metabolik seperti urea dan kreatinin dalam darah (uremia). Selain itu, terjadi gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalsemia), gangguan asam-basa (asidosis metabolik), serta retensi cairan yang memicu edema dan hipertensi.

4. Manifestasi Klinis (Gejala)

Gejala gagal ginjal kronis sering muncul secara bertahap. Beberapa tanda klinis yang umum antara lain:

  • Kelelahan dan lemah umum akibat anemia dan akumulasi toksin uremik
  • Edema pada tungkai atau wajah karena retensi cairan
  • Penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan rasa pahit di mulut
  • Gangguan tidur, kebingungan, atau penurunan konsentrasi
  • Penurunan volume urin atau perubahan warna urin
  • Gatal-gatal pada kulit (pruritus uremik)
  • Hipertensi yang sulit dikontrol

5. Pemeriksaan Penunjang yang Relevan

a. Pemeriksaan Laboratorium

  • Kreatinin serum dan ureum: meningkat menandakan gangguan ekskresi ginjal.
  • Laju filtrasi glomerulus (LFG): digunakan untuk menentukan stadium penyakit.
  • Elektrolit darah: memeriksa kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfat.
  • Urinalisis: mendeteksi proteinuria, hematuria, atau sedimen abnormal.
  • Hemoglobin: sering rendah akibat anemia renalis.

b. Pemeriksaan Radiologis

  • USG ginjal: menilai ukuran ginjal dan adanya kelainan struktural.
  • CT Scan / MRI: dilakukan bila dicurigai obstruksi atau massa ginjal.

6. Penatalaksanaan Medis

Tujuan penatalaksanaan gagal ginjal kronis adalah memperlambat progresivitas penyakit, mengatasi gejala, dan mencegah komplikasi. Pendekatannya mencakup:

a. Terapi Konservatif

  • Kontrol penyakit penyebab: seperti mengendalikan tekanan darah (dengan ACE inhibitor/ARB) dan kadar gula darah.
  • Diet rendah protein dan garam: untuk mengurangi beban kerja ginjal.
  • Terapi anemia: dengan eritropoietin dan suplemen zat besi.
  • Koreksi gangguan elektrolit: seperti pemberian kalsium karbonat dan pengikat fosfat.
  • Manajemen cairan: mengatur asupan dan output cairan.

b. Terapi Pengganti Ginjal

  • Hemodialisis: penyaringan darah menggunakan mesin untuk membuang limbah metabolik.
  • Dialisis peritoneal: menggunakan membran peritoneum sebagai filter alami.
  • Transplantasi ginjal: menjadi pilihan definitif jika memungkinkan secara medis dan finansial.

7. Komplikasi yang Mungkin Terjadi

  • Anemia berat akibat penurunan produksi eritropoietin
  • Hipertensi dan gagal jantung kongestif
  • Gangguan elektrolit (hiperkalemia, hipokalsemia, asidosis metabolik)
  • Perikarditis uremik
  • Gangguan saraf perifer (neuropati uremik)
  • Tulang rapuh akibat osteodistrofi renal

8. Prognosis

Prognosis gagal ginjal kronis bergantung pada penyebab dasar, tingkat kerusakan ginjal, dan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Dengan pengelolaan yang tepat, progresivitas dapat diperlambat dan kualitas hidup pasien tetap terjaga. Namun pada stadium akhir (End Stage Renal Disease/ESRD), pasien memerlukan terapi pengganti ginjal seumur hidup.

9. Peran Perawat dalam Pengelolaan Gagal Ginjal Kronis

Perawat memiliki peran sentral dalam mendukung keberhasilan terapi dan kualitas hidup pasien dengan gagal ginjal kronis, meliputi:

  • Pengkajian: memantau tanda vital, status cairan, dan pola eliminasi urin.
  • Edukasi pasien dan keluarga: mengenai diet, kepatuhan minum obat, dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
  • Dukungan emosional: membantu pasien beradaptasi dengan perubahan gaya hidup dan beban psikologis akibat dialisis.
  • Kolaborasi interdisipliner: bekerja sama dengan dokter, ahli gizi, dan fisioterapis untuk perawatan komprehensif.
  • Evaluasi berkelanjutan: menilai efektivitas tindakan dan melakukan modifikasi rencana asuhan bila diperlukan.

Melalui pendekatan keperawatan yang holistik, perawat berperan penting dalam meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis.


Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi kesehatan dan tidak menggantikan konsultasi atau diagnosis dari tenaga medis profesional. Jika Anda memiliki keluhan kesehatan, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Daftar Pustaka

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta: Kemenkes RI.
  2. World Health Organization (WHO). (2022). Chronic Kidney Disease: Key Facts.
  3. OpenStax. (2023). Human Anatomy and Physiology. Rice University, Texas.
  4. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.

Posting Komentar untuk "Laporan Pendahuluan Penyakit Gagal Ginjal Kronis"